Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia
tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis
adalah bekerja untuk keabadian ― Pramoedya Ananta Toer.
Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan
menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat
yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka
lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali ― Tan Malaka.
Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan
takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah
tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun ― Sukarno.
Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan,
melainkan menguji kekuatan akarnya — Ali bin Abi Thalib.
seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak
dalam pikiran apalagi dalam perbuatan ― Pramoedya Ananta Toer.
Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan
menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan
masyarakatyang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang
sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali ― Tan
Malaka.
Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya
orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik — Ali bin Abi Thalib.
Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan
ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya — Buya Hamka.
Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin
menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas ― Pramoedya
Ananta Toer.
Keberanian yang membuat kalian akan tahan dalam
situasi apapun! Nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak
ada gunanya kau hidup! — Che Guevara.
Keberanian itu seperti sikap keberimanan. Jika kau
peroleh keberanian maka kau memiliki harga diri. Sikap bermartabat yang
membuatmu tidak mudah untuk dibujuk — Che Guevara.
Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima
kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena
manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau
membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna
sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia — Pramoedya Ananta Toer.
Menulislah agar kau tak bisu pada duniamu — Syaharuddin
Zaruk.
Kawan sejati adalah kawan yang masih berani tertawa bersama
walau dalam kepungan bahaya — Widji Thukul.
Kita seolah-olah
merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan
pendapat mereka yang merugikan pemerintah — Soe Hok Gie.